Senin, 17 Agustus 2009

Terorisme dan Soal Ketidakadilan - JIL Edisi Indonesia

Terorisme dan Soal Ketidakadilan - JIL Edisi Indonesia: "Terorisme dan Soal Ketidakadilan Catatan untuk Magda Safrina
Oleh Ulil Abshar-Abdalla

Masalahnya adalah sederhana saja: kekeliruan dalam menafsirkan doktrin agama, “the perversion of religious interpretation”. Mereka bukan pahlawan kaum miskin dan pejuang ketidakadilan. Dan sudah seharusnya kita tak usah menganggap mereka sebagai pahlawan, entah pahlawan dunia Islam apalagi kaum miskin yang menjadi korban ketidakadilan. Mereka adalah penjahat. Titik! Ayat-ayat Quran yang selama ini mereka pakai untuk menjustifikasi tindakan mereka tidak akan bisa menyelamatkan mereka dari kutukan publik.

Tulisan ini adalah tanggapan untuk artikel teman saya, Magda Safrina, yang dimuat di The Jakarta Post, 8/8/09, dengan tajuk “The Jakarta Bombing: A lesson in equality”. Artikel itu ingin mengaitkan masalah terorisme dengan masalah ketidakadilan di Indonesia. Dalam pandangan Magda Safrina, terorisme adalah “bahasa” yang dipakai oleh orang-orang yang kecewa karena melihat ketidakadilan dan kesenjangan sosial di Indonesia agar suara mereka didengar.

Dalam bagian terakhir artikelnya, Magda menyimpulkan: “In conclusion, as long as social injustice still exists in Indonesia, I believe, those who are willing to sacrifice their lives by carrying bombs and other high explosive materials will always exist.”

Menurut saya, analisis Magda"

Tidak ada komentar: