KAIRO--Imam Besar Al-Azhar, Muhammad Sayyid Thanthawi, menegaskan di Mesir tidak akan menyediakan tempat untuk Syiah. Ia juga mengatakan, pihaknya akan senantiasa bekerja keras untuk membentengi umat Muslim Mesir dari upaya penyebaran madzhab Syiah di negaranya, dan dengan cara yang santun tentunya.
"Tidak ada tempat untuk madzhab Syiah di Mesir, karena negara ini adalah negara 'Sunni'. Kami juga tidak akan menerima dan berpangku tangan dari upaya penyebaran madzhab tersebut di negeri kami," demikian dikatakan Thanthawi di hadapan para rombongan mahasiswa dari Saudi Arabia pada Selasa (16/6), kemarin, sebagaimana dikutip harian Al-Arabiyyah.
Selain itu, Thanthawi juga menegaskan bahwa Al-Azhar adalah lembaga keislaman yang menebarkan dakwah Islam dengan prinsip-prinsip yang moderat, toleran, dan akomodatif, serta menolak segala bentuk ekstrimisme dan konservatisme Islam.
"Al-Azhar jauh dari model Islam yang fanatis, apalagi fanatik buta," katanya. Meski mayoritas Muslim Mesir adalah penganut ordo Sunni, namun sejumlah kecil penganut Syiah dapat ditemukan di Mesir.
Bahkan, jika merujuk pada sejarah masa lalu, Mesir pernah menjadi pusat Syiah dalam dunia Islam. Dinasti Fathimiyah yang berkuasa di Mesir pada abad ke-9 hingga ke-10 adalah dinasti yang menjadikan Syiah sebagai madzhab resmi negara. Al-Azhar sendiri semula didirikan oleh para ilmuwan Fathimiyyah yang menganut Syiah.
Semenjak masa dinasti Shalahuddin yang menggantikan dinasti Fathimiyyah, madzhab resmi negara diganti menjadi Sunni, dan berlangsung hingga sekarang.taq/arb/hid
Rabu, 17 Juni 2009
Syekh Al-Azhar Tak Setujui Syiah di Mesir
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar